Rabu, 17 Juni 2009

Membuka Usaha Pelatihan Komputer

Salah satu jenis aktivitas yang mungkin tidak akan berhenti adalah bidang pendidikan. Karena manusia akan senantiasa membutuhkan ilmu. Sementara itu, sudah banyak lembaga pendidikan formal maupun non-formal yang telah berdiri untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Komputer termasuk salah 1 bidang yang memiliki banyak cabang ilmu yang memungkinkan untuk digali dan diajarkan.
Ada beberapa skema pilihan yang mungkin dalam usaha jenis ini:
1] Kita sebagai pemilik, pengelola dan pelaku langsung (misal sbg trainer).
2] Kita sebagai penyedia fasilitas (tempat dan perlengkapan), SDM dari luar.
3] Kita sebagai pengelola atas fasilitas milik orang lain.
Image hosted by Photobucket.com
Daftar kebutuhan :
tempat dan lokasi yang strategis (dekat lingkungan pendidikan: sekolah, kampus; atau perkantoran)
perangkat komputer (sesuai dengan kapasitas ruang dan modal tersedia)
peralatan mengajar : whiteboard, papan tulis, meja-kursi siswa, dll
perlengkapan administrasi : form pendaftaran, sertifikat, stempel, kwitansi, modul pelatihan, papan pengumuman, absensi siswa, dll
plang nama atau neon box nama usaha agar mudah dikenali masyarakat
[optional] mengurus perijinan bila memungkinkan, untuk aspek legalitas sertifikat dan keberadaan lembaga; namun bila usaha hanya skala privat/kecil, hal ini bisa diabaikan lebih dahulu.
bahan promosi : poster, pamflet, kartu nama, spanduk, brosur

Perkiraan biaya modal ::
4 unit PC (4 juta), networking (500 ribu), interior (fan, furniture : 600 ribu), administrasi dan promosi (750 ribu), biaya lain (150 ribu) ; total perkiraan modal = Rp 6 juta

TIPS:
- pilih jenis pelatihan yang masih sedikit lembaga sejenis yang mengadakan, hal ini akan dapat memperkecil tingkat kompetisi
- buat interior/fasilitas yang nyaman buat siswa (AC atau fan; toilet; free drink), menjaga kebersihan dan kerapihan tempat usaha
-sering mengikuti trend perkembangan dunia komputer (hardware maupun software)
-meminta feedback (input balik) dari siswa untuk perbaikan kualitas pelatihan
-senantiasa meningkatkan performance bisnis yang dijalankan

Semoga bermanfaat :)

Buka Taman Bacaan: sejak SMU pun bisa !

Tidak banyak di lingkungan kita, jiwa enterpreneurship (wirausaha) muncul di kalangan generasi muda, bahkan meski sudah menginjak bangku perkuliahan. Stereotip pandangan umum mungkin seperti ini: sekolah-kuliah-lulus-cari kerja di kantor atau perusahaan. Bahkan ada yang rela (yang sedang menganggur) dengan sabar mengirim puluhan hingga ratusan surat lamaran kerja ke berbagai pos lowongan kerja. OK, kita nggak akan permasalahkan hal tersebut lebih jauh. Silahkan bagi rekan-rekan tetap semangat, berdoa, berusaha, berharap hal terbaik yang diperoleh.

Berangkat dari renungan seperti itu, ada bagusnya dituangkan suatu ide-gagasan usaha, wirausaha atau bisnis yang bisa menjadi bahan masukan untuk kalangan muda, sejak usia SMU sekalipun, tanpa harus mengorbankan waktu dan menyita kegiatan utama mereka : belajar menuntut ilmu.
Ide wirausaha yang hendak penulis angkat adalah : "Taman Bacaan atau Persewaan Buku untuk Masyarakat". Usaha jenis ini, seingat penulis telah lama dijumpai dan muncul sejak usia kecil. Bacaan yang tersedia waktu itu kebanyakan adalah komik, majalah anak-anak, novel remaja, atau karya sastra. Nah, di masa sekarang, ternyata usaha jenis ini tetap eksis dan bisa kita jumpai bermunculan di kota-kota besar (Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, dll).
OK, sekarang bagaimana bisnis ini bisa dijalankan oleh remaja SMU sekalipun? Dari mulai permodalan, administrasi, promosi, operasional dn manajemen, usaha ini bisa dijalankan oleh sekelompok orang/remaja kalangan usia tersebut. MODAL : coba 10 teman satu kelas berpatungan modal masing-masing sebesar Rp 500 ribu atau 1 juta. Modal terkumpul digunakan untuk : menyewa kios kecil, belanja furnitur sederhana (meja-kursi-karpet-rak buku), pebuatan plang nama usaha, dan (terutama) buat keperluan belanja buku-buku yang mau disewakan. Nah untuk operasional, tugas jaga kios sewa buku ini bisa dipakai aturan shift, bergiliran, semua member pemodal terlibat dalam menjalankan usaha ini. Asyik kan. Undang semua murid satu sekolahan sebagai target pelanggan pertama (hehehe). Lengkapi koleksi pustakanya dengan buku-buku bermutu, apalagi kalau bisa menambah khasanah pengetahuan yang sedang diperlukan. Sambil giliran jaga kios, bisa juga sambil mempelajari materi pelajaran sekolah, atau mengerjakan tugas-tugas studi, ditunjang dengan adanya bahan-bahan tambahan dari buku-buku yang disewakan. [penulis pernah alami sendiri, ada materi pelajaran yang begitu sulit dipahami di bangku SMU, tetapi ternyata menjadi lebih mudah begitu membaca salah satu text-book untuk tingkat kuliah].

Tips : buat dekorasi tempat usaha yang nyaman dan menarik. Bila sewa kios belum memungkinkan, coba gunakan ruang salah satu anggota pemodal (kamar tidak terpakai, ruang teras, atau semacamnya). Syukur-syukur punya ruang cukup besar untuk memfasilitasi kegiatan dialog, bedah buku, ajang diskusi, dan lain-lain.
Coba koleksi buku seperti ini : komik anak-anak, kumpulan pemecahan soal ujian sekolah, majalah (umum), jurnal, tentang komputer, teknologi, karya sastra, text-book, penunjang materi pelajaran sekolah, kumpulan soal-soal ujian masuk perguruan tinggi, dll.

Demikian sekelumit gagasan untuk menumbuhkan jiwa wirausaha semenjak usia remaja, semoga ada manfaat :)

Bisnis: Pusat Info Kost dan Kontrakan

Beberapa waktu lalu penulis tanpa sengaja menjumpai jenis usaha ini sewaktu jalan-jalan di kota Jogja. Idenya unik, (sepertinya) tidak membutuhkan modal besar, asal lokasi usaha cukup bagus, dekat dengan kampus yang memiliki jumlah mahasiswa cukup banyak (biasanya didominasi oleh kampus-kampus berstatus negeri jaman dulu). Modal usaha "Info Kost dan Kontrakan" adalah tempat usaha (bisa menyewa tempat fotocopy) karena hanya butuh ruang kecil (sekitar 1x2 meter), buku catatan besar sebagai penyimpan data-data kost dan kontrakan, peta-peta, dan perlengkapan administrasi.
Operasionalnya cukup mudah: peminat info kost & kontrakan (biasanya dari kalangan mahasiswa baru, pasangan keluarga muda, atau yang sedang membutuhkan tempat tinggal)mendatangi ke tempat usaha, mereka dipersilahkan mencatat 10-15 data (valid) yang tersedia, kemudian dikenakan biaya administrasi Rp 15.000 (untuk info kost) dan Rp 20.000 (untuk info kontrakan). Bila data-data diantarkan ke lokasi peminat, dikenaan biaya tambahan sebesar Rp 25.000. Di sini pemilik usaha memberikan jaminan/garansi atas keabsahan (validnya) data kost/kontrakan yang diberikan, bila tidak, maka biaya administrasi yang telah diambil dari client dapat dikembalikan.
Lalu bagaimana cara mengoleksi data rumah kost dan kontrakan, sekaligus menjaring konsumen yang membutuhkan? Kekuatan utama ada pada media promosi (lewat koran lokal, radio, brosur cetak, poster, dsb yang mudah diakses oleh publik), dan lokasi usaha yang strategis. Biasanya pemilik kost/kontrakan akan senang bila mereka dapat menitipkan data rumah mereka yang sedang mencari calon penghuni, secara gratis.
Pemilik usaha sebaiknya senantiasa mengupdate/memperbaharui info data kost/kontrakan secara periodik, mengecek keabsahan data, data yang sudah laku/terjual, rumah yang sedang penuh/masih tersedia bagi penghuni baru, dsb, agar tetap dapat memuaskan pembeli informasi tersebut. Bagaimana .... cukup menarik kah? :)

Mesin pemanggil burung walet

Salah satu bidang dalam dunia bisnis yang rada-rada stabil tetap dalam high rate adalah produk berupa sarang burung walet (selain misalkan logam mulia emas, properti/tanah de el el); maksudnya gak terlalu sering terguncang kondisi2 eksternal, kayak petani bawang, beras, gula, atau produk perkebunan (yang kadang tinggi, kadang amburadul, dsb). Untuk produksi sarang bulut walet sendiri, biasanya petani menggunakan beberapa metode, ada yang pakai cara alami, seperti yang ada di pantai-pantai karang bolong (Kebumen-Jawa Tengah) yang terjal berbahaya sewaktu acara panen nya; atau cara lain dengan membangun rumah-rumah sarang burung walet di darat dengan trik tertentu. Pada kesempatan ini penulis bukan ingin memaparkan/menjelaskan tentang teknik beternak burung waletnya (karena kurangnya ilmu); tetapi ingin menyampaikan penawaran produk kepada rekan2 berupa Mesin Pemanggil Burung Walet. Mesin ini biasanya ditempatkan di rumah-rumah yang dibangun untuk tempat bersarang burung walet, sengaja dibuat untuk menarik perhatian (memanggil) mereka agar mau singgah di rumah tersebut, dan bersarang. Sarang inilah yang nantinya akan dipanen untuk dimanfaatkan (dijual). Sudah banyak buyer yang berhasil memanfaatkan mesin ini, semisal dari Surabaya, kota-kota di pulau Jawa maupun di luar Jawa. Nah, barangkali ada diantara rekan-rekan yang membutuhkan mesin ini, kami memiliki produknya. Home made, rancangan dan inovasi sendiri dari rekan penulis yang hobby utak-atik alat elektronik.
Adapun sebagian data spek teknis mesin ini seperti berikut : body case model ATX tower (mudah dalam penempatan); konsumsi daya otomatis menyesuaikan kuat suara yang dibutuhkan dengan power supply 350 watt max AC Matic; power audio 1600 watt 4 kanal daya 300 watt tiap kanal mampu mengangkat tweeter dalam jumlah banyak, max 200 tweeter tiap kanal; power on off toggle yang compatible tidak terjadi kerusakan untuk waktu pemakaian lama; dual channel volume control yang praktis untuk 2 channel atas dan bawah, timer system untuk on/off bagian 2 kanal atas sehingga bisa control suara di luar ruangan agar tidak mengganggu tetangga atau orang pada malam hari atau hari2 tertentu; 10 program channel timer memory untuk pengaturan max 10 perintah pemrograman; memory audio sound 256 MB MP3 yang digunakan untuk menyimpan data suara burung walet yang berformat mp3 sebesar 256 MB, kelebihannya adalah bisa memutar suara yang sangat lama dan tidak akan terjadi suara macet atau berubah, suara bisa diubah dengan suara lain via USB port connector dengan Windows XP PC; power menggunakan sistem mosfet yang menghasilkan suara jernih tidak ada derau atau noise yang mengganggu; thermal short circuit overloading protection untuk pengamanan pada waktu kabel speaker terjadi korslet semisal salah pemasangan atau penggunaan; power fan cooled system untuk menjadikan ruangan mesin tetap pada suhu max 32 derajat sehingga mesin dapat tahan dalam jangka waktu lama; system relay OMRON relay yang kuat untuk dipakai non-stop; binding push system terminal output speaker yang kuat dalam pengkaitkan kabel speaker; rate frekuensi sangat tinggi bisa untuk suara dalam range 500 Hz hingga 20 KHz.



Nah demikianlah fitur2 yang ada pada mesin pemanggil burung walet (rakitan) ini. Harga produk yang ditawarkan adalah Rp 2.800.000,- per unit untuk model 2 macam suara, dan Rp 3.500.000,- untuk 4 macam suara. Garansi 12 bulan service, harga belum termasuk ongkos kirim. Bagaimana, mau membuktikan kehandalannya?
OK, bagi rekan2 yang berminat bisa kontak kami (Pointer Media di 0819 3119 8080). Info lengkap lihat di website : www.mesinwalet.com.
Salam :)

http://wirausahakita.blogspot.com/2006_10_01_archive.html

Ada yang butuh aplikasi sms gateway ? XSMS

Rekan-rekan, kali ini tawaran berkaitan dengan IT (teknologi informasi). Rekan penulis adalah praktisi di bidang itu. Produk yang ditawarkan adalah pembangunan aplikasi berbasis SMS gateway. Dalam kehidupan sehari2, misal nih kalau kita pernah lihat sebuah stasiun TV mengadakan poling via sms, atau nerima keluhan2 via SMS, opini2 via SMS dari pemirsa; atau stasiun radio, atau corporate yang menerima pengaduan dari pelanggan via sms, info tagihan rekening (telp, listrik, dll) via sms; mahasiswa sebuah kampus cek nilai ujian na via sms, dan lain sebagainya. Bila volume sms mencapai ribuan hingga ratusan ribu, tentu pekerjaan ini merepotkan (bahkan sangat tidak mungkin dilakukan) dengan perangkat telepon atau dengan communicator sekalipun, karena perangkat tersebut sering hang jika melakukan pengiriman ratusan sms pada satu waktu.

Begini aja ya detail spek na. Mungkin diantara rekan-rekan ada yang membutuhkan. Atau ada yang mau re-selling, nawarin ke stasiun2 radio di kota Anda, ke PLN, kampus2, atau perusahaan-perusahaan berbasis customer care, bisa kontak ke yang bersangkutan.

Aplikasi ini diberi nama XSMS.

Pada perkembangannya XSMS dapat juga berperan sebagai sekretaris. dimana seluruh agenda rapat dapat diinput di xsms kemudian xsms secara otomatis akan melakukan pengiriman pada waktu yang telah ditentukan.

CARA KERJA
Cara kerja dari XSMS adalah sebagai berikut :
Sebuah aplikasi di PC menyediakan isian untuk berita sms dan beberapa isian kepada siapa saja sms tersebut dikirim. Kemudian data tersebut disimpan dalam sebuah database, untuk kemudian akan dilakukan pengiriman oleh XSMS engine kepada nomor-nomor yang dikehendaki. Proses ini berlangsung relatif cepat, dan akan lebih cepat lagi jika didukung oleh perangkat server yang diatas rata-rata.

Jika aplikasi berjalan secara online, maka setiap user dapat saja melakukan pengiriman sms dari PC manapun yang terhubung ke internet. Nanti setiap inputan user akan disimpan di sebuah database di dalam server untuk dilakukan pengiriman.

XSMS juga memberikan laporan yang akurat tentang sms yang pernah dikirim, yang gagal dikirim, dan yang akan dilakukan pengiriman. Sehingga memudahkan kita untuk melakukan tracking sms yang telah diinput pada aplikasi.

PERANGKAT PENDUKUNG
Seperti pada sms engine lainnya, pengiriman sms broadcast memerlukan beberapa perangkat pendukung, yaitu :
1. Server aplikasi
Server aplikasi ini diperuntukkan sebagai tempat penyimapanan dari sms engine. Selain itu untuk kebutuhan XSMS Online dapat juga berfungsi sebagai server untuk aplikasi online
Spesifikasi Teknis (minimal) :
• Pentium IV 1.6 Gb
• 500 Mb DDRAM
• 40 Gb HD
2. GSM Modem
GSM modem dibutuhkan untuk menggantikan peran terminal yang berupa HP (handphone)
Spesifikasi Teknis :
Ada beberapa produk GSM Modem yang dijual dipasaran. XSMS menggunakan perangkat SIEMENS untuk GSM Modemnya

3. Kartu GSM
Kartu GSM dapat berupa kartu prabayar atau pasca bayar. Kartu ini selanjutnya akan dipasang pada perangkat GSM Modem yang akan dikoneksikan dengan server aplikasi

KEMAMPUAN XSMS
- MENGIRIM PESAN LEBIH DARI 160 KARAKTER DALAM SATU KALI PENGIRIMAN
- MENGIRIM/MENERIMA PESAN LEBIH DARI 1000 PESAN PER HARI
- DAPAT MELAKUKAN PENGIRIMAN PESAN SECARA ONLINE

Contoh yang sudah pernah makai aplikasi XSMS ini :
- Customer Care Nasional Divisi Enterprise PT.Telkom
- Account Manager Divisi Enterprise PT.Telkom

Terus tentang harga. (Special Offer)

BIAYA JASA DEVELOPMENT (pembangunan) APLIKASI
Rp.5,000,000.00* (Harga sudah termasuk Perangkat GSM Modem)

atau jika anda sudah mempunyai GSM Modem sendiri, harga development-nya :
Rp.3.000.000,00*

*) sudah termasuk pembuatan site pengiriman sms online

Kontak person : Anugrah Shaputra (mobile. 0813 2022 1428)

BISNIS BEBEK

Sekitar Januari 2008 saya menonton salah satu acara di televisi mengenai pemanfaatan lahan bekas penambangan timah di pulau Bintan . Lahn tersebut disewa Pengusaha dari malaysia untuk pengembangan dan peternakan BEBEK PEKING. Pada saat itu saya bermimpi bagaimana kalau itu dikembangkan di Jawa ,apakah harus import bibitnya dan segala impian yang ada dibenak saya. Sekitar sebulan sebelum puasa ramadhan (seperti biasa rutinitas kami untuk mencari meri kecil DOD untuk dibesarkan) kami sangat susah mencari meri kecil ini semua kosong terbersit bagi kami untuk menetaskan sendiri saja. Lagi - lagi karena berkah dari Alloh (Alhamdulilahirobbil Alamin) ketika membaca koran lokal melihat ada orang yang mengiklankan terima penetasan telur. Singkat kata kami menitipkan 216 telur .dan 35 hari kemudian kami ambil dan hasilnya tidak begitu menggembirakan cuma 76 yang jadi (Alhamdulillah Masih diberi kesabaran) dan ketika itu saya bertemu pemilik penetasan tersebut bicara ngobrol panjang dan punya misi yang sama ketika akan pulang saya dikejutkan
oleh beliau yaitu diberi amanah yang besar
diminta tolong mengembangkan BEBEK PEKING ,
dan secara spontan saya diberi 4 ekor bebek tsb . Mungkin bagi orang lain ini hal biasa tapi bagi kami ini adalah berkah yang kami impikan , untuk ini saya ucapkan terimakasih dan dedikasi yang tinggi kepada beliau pak Hartono ,jangan kecil hati pak berbuat baik walaupun anda etnis tionghoa dan sering dicaci masyarakat sekitar yang gak tau membalas kebaikan saudara

Rincian biaya yang diperlukan

Rincian biaya yang diperlukan

1. Modal Tetap

- Kandang Meri ,ukuran 0,5 x 2 x 1,5 meter /60 ekor

@ Rp. 300.000,00 x 10 Rp. 3.000.000,00

- Rumah Kandang , ukuran 3,5 m x 10 m Rp. 2.100.000,00

- kayu 6 x 12 ,10 bh @ Rp. 25.000,00

- kayu 5 x 5, 38 bh @ Rp. 10.000,00

- gedek 3 x4 ,10 bh @ Rp. 20.000,00

- asbes 2 m , 24 bh x @ Rp. 25.000,00

- Semen 3 zak, @ Rp. 30.000,00

- Pasir 2 Colt, @ Rp.70.000,00

- Tukang + laden 5 hari @Rp. 70.000,00

______________ +

Rp. 5.100.000,00

2. Modal Berjalan

- Meri Bebek Betina @ Rp. 7000,00 x 500 ekor Rp. 3.500.000,00

- Pakan untuk 35 hari , 5,5 zak x @ Rp. 215.000,00 Rp. 1.182.500,00

- Biaya Perawat Bebek Rp. 400.000,00

- Listrik Rp. 50.000,00

_______________+

Rp. 5.132.500,00

3. Harga jual Bebek

- @ Rp. 14.500,00 x 425 (resiko kematian 15%) Rp. 6.162.500,00

4. Keuntungan Kotor Rp. 1.030.00,00

5. Simpanan Investasi kandang ,5,1jt : 12 bulan Rp. 425.000,00

6. keuntungan Bersih Rp. 605.000,00

7. Bagi hasil yang kami tawarkan dari keuntungan Rp. 605.000,00 :

- 50 : 50 , 30 % untuk bagi hasil Rp. 302.500,00 , 3,02% dari modal

- 40 : 60 , 40% untuk bagi hasil Rp. 242.000,00 , 2,42% dari modal

- Keduanya merupakan bagi hasil minimal dengan tingkat kematian maksimal 15%,dan keuntungan setelah 1 tahun meningkat menjadi minimal

- 30 : 70 , 30 % untuk bagi hasil Rp. 309.000,00 , 3,05% dari modal

- 40 : 60 , 40% untuk bagi hasil Rp. 412.000,00 , 4,24% dari modal

Insya Allah jika dalam 1 tahun bisa berjalan lancar usaha ini dapat di ambil alih pemodal dengan kompensasi pemberian modal usaha untuk pengembangan usaha ini ,dengan menambah kapasitas ,menambah usaha pendukung, atau pengembangan sistem plasma bagi petani .

Usaha ini bisa berjalan paling cepat 1,5 bulan dari pemberian modal untuk persiapan kandang dan pemesanan bibit untuk mendapat yang unggul. Dan setelah berjalan selama 3 bulan dapat mengembangkan usaha pendukung :

1. Toko Untuk Kebutuhan Peternakan , untuk melakukan pengembangan lebih lanjut perlu adanya sarana untuk pejualan dan pembelian kebutuhan pakan untuk bebek ini , oleh karena itu perlu adanya toko untuk menjual langsung ke konsumen . Baik berupa meri bebek atau hasilnya seperti telur ataupun dagingnya. Dan sebagai pusat informasi produk yang dijual.

2. Menjalin hubungan dengan petani untuk mengembangkan peternakan bebek dengan memberi insentif , harga murah pakan ,meri bebek dengan sistem imbal beli atau plasma ,yang artinya mereka terikat dengan kita ,untuk penjualan bebeknya atau telurnya .

4. Toko Pakan Ternak

Usaha ini harus dilaksanakan sesegera mungkin ,usaha ini merupakan usaha pendukung yang sangat penting mengingat kebutuhan pasokan pakan dan stabilitas harga pakan yang cenderung meningkat .

- Modal usaha :

1. Sewa tempat Rp. 2.500.000,00 x 2th Rp. 5.000.000,00

2. Back up gaji pegawai 6 bulan @Rp. 200.000,00 Rp. 1.200.000,00

3. Isi toko berupa pakan dan kebutuhan lain Rp. 4.000.000,00

Total Rp. 5.200.000,00

- Untuk usaha ini bagi hasil yang di berikan selama 1 th , pertama maksimal 2 – 2,5 % , untuk tahun berikutnya dapat meningkat karena pasar yang semakin luas .

Proposal Usaha Bebek

Proposal Usaha Bebek

1. Gambaran Umum Visi Usaha

Dewasa ini kebutuhan akan daging bebek atau telur bebek semakin meningkat, setelah adanya isu flu burung yang mematikan usaha peternakan ayam . Masyarakat cenderung memelihara bebek dan mentok sebagai alternatif. Untuk itu usaha ini sangat menjanjikan karena konsumsi masyarakat semakin meningkat, apalagi usaha kuliner yang berbasis daging bebek semakin bervariasi seperti bebek bakar,bebek goreng ,atau sate bebek . Berikut ini akan kami jelaskan tentang jenis usaha ,rincian modal usaha serta pengembangan usaha yang mungkin dilakukan.

2. Variasi Usaha Yang Bisa Dilakukan

1. Pembesaran Bebek

Pembesaran bebek adalah proses pembesaran bebek dari DOC (hari pertama menetas) sampai 40 hari. Anakan bebek (meri) yang di besarkan adalah jenis betina yang memang dari segi harga lebih mahal sehingga memerlukan perawatan extra. Dalam hal ini harus menyiapkan kandang yang sesuai dengan kebutuhan , dengan penghangat, agar suhu temperatur sesuai yang dibutuhkan. Ini perlu dilakukan untuk menekan tingkat kematian. Tingkat kematian normal 20% dari jumlah anakan. Usaha pembesaran ini merupakan usaha yang paling cepat menghasilkan dan resiko paling rendah ,tapi juga membutuhkan investasi besar karena harus membuat kandang khusus dan rumah kandang .

2. Penggemukan Bebek

Perbedaan mendasar dari Pembesaran Bebek adalah meri yang digemukkkan adalah meri jantan yang harga bibitnya jauh lebih murah. Dalam proses penggemukan ini waktu yang diperlukan lebih lama yaitu 5-6 bulan dan itu menyebabkan konsumsi pakan juga lebih banyak. Jika dihitung dari hasil jual dan perawatan keduanya keutungannya hampir sama yang membedakan hanya waktu yang lebih lama.

3. Peternakan Bebek

Dalam usaha ini bebek yang dibeli adalah yang sudah berumur 5-6 bulan ,yaitu bebek yang sudah siap untuk bertelur . Dalam hal ini ketika sudah mulai bertelur akan bertelur setiap hari dan berhenti setelah 8-9 bulan .

4. Penetasan Telur Bebek

Telur yang dihasilkan dari Usaha Peternakan bebek ini . Ditetaskan selama 30 hari setelah menetas dipisahkan antara pejantan dan betina prosentase kesuksesan telur yang ditetaskan ini 70% . Dan pula tergantung dengan ketelitian pengetesan telur pada 3 hari pertama.

5. Usaha pembuatan Telur asin Rebus , Panggang & Bakar dengan Variasi rasa .

Selain ditetaskan telur bebek juga dapat diasinkan selama 14 hari , dansetelah itu dilakukan proses lanjutan yaitu direbus, dipanggang atau dibakar. Sedangkan variasi rasa dapat dibuat rasa Bawang Putih atau Bawang merah.

http://www.bisnisbebek.blogspot.com/

Selasa, 16 Juni 2009

Peluang Budidaya Belut

Tak heran jika akhir-akhir ini banyak media mengekspos tentang besarnya peluang bisnis budidaya belut. Dan bagi yang terbiasa ‘melek’ di depan internet, mungkin juga tak jarang menemukan sebuah forum yang memperbincangkan tentang gurihnya berbisnis di bidang yang satu ini. Sebenarnya seberapa besar peluang budidaya belut?

Mengandalkan belut tangkapan dari alam untuk dipasarkan kembali ternyata sudah bukan sesuatu yang mudah lagi. Pasokan yang didapat dengan cara tersebut lama kelamaan semakin menipis. Berangkat dari kenyataan tersebutlah Ardiyan Taufik, pria dari kota Solo yang telah bergelut dalam bisnis ekspor belut semenjak 4 tahun yang lalu, akhirnya mulai merintis budidaya belut. Ia banyak berhubungan dengan para pengepul di berbagai daerah di Tanah Air untuk kemudian dikumpulkan dan dijual ke luar negeri.

Bisnis budidaya belut sendiri dimulai sekitar 1,5 tahun yang lalu (awal tahun 2006).Berdasarkan pengalaman bisnis budidayanya, menurut Ardiyan budidaya belut terbilang tidak sulit. Pebisnis yang ingin serius menekuni budidaya belut hanya dituntut untuk intens dalam hal perawatan dan pemberian pakan. Sementara dalam pemberian pakan pun, kata Ardian, pakan belut termasuk simpel. Pakan belut itu tidak berhubungan dengan pabrik. “Pakannya bisa keong mas atau bekicot. Jadi tidak tergantung pada pakan hasil pabrik,” ujar Ardiyan. Berdasarkan hitung-hitungan biaya operasional, biaya pakan tersebut menurut Ardiyan hanya menggunakan 15%-20% dari biaya operasional. Jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan komoditas perikanan lain yang biaya pakannya menelan hingga 60% dari biaya operasional.

Hanya saja menurut Ardiyan, banyak peternak pemula yang belum mengetahui seluk beluk membudidayakan komoditas yang satu ini. Biasanya para pemula akan bersemangat hanya sekitar 1 hingga 5 minggu di awal bisnis budidayanya. Selanjutnya mereka mengira bahwa usaha tidak berhasil karena tidak melihat tanda-tanda kehidupan ternak di siang hari. Padahal belut memang tidak aktif seperti produk perikanan lainnya. “Belut ini hewan malam, dan nyaris tidak kelihatan, tidak seperti ikan,” ujar Ardiyan.

Berminat budidaya belut, pada dasarnya modal menurut Ardiyan bukanlah yang utama. Jika calon pebisnis memiliki kolam semen, atau bahkan jika tidak ada bisa menggunakan kolam terpal. Sementara untuk bibitnya calon pebisnis bisa memulai dengan berusaha mendapatkan bibit dari sawah. Bibit belut bisa lebih mudah didapatkan di sekitar pertanian organik. Jika tidak bisa didapat dengan cara gratis, sambung Ardiyan, bibit belut sawah bisa didapat dengan harga sekitar Rp25.000/kg.

Jika dibudidayakan secara intens, bibit belut berukuran sebesar rokok akan membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 6 bulan untuk bisa dipanen untuk kemudian dipasarkan. Pilihannya ada pada pebisnis sendiri. Jika ingin dipasarkan secara lokal, biasanya waktu 3, 4 atau 5 bulan cukup untuk budidaya. Sementara untuk pasar ekspor biasanya akan memakan waktu 6 bulan.

Bicara harga jual juga menarik. Dari hasil panen, Ardiyan bisa mematok harga sekilo belut isi 10 seharga Rp15.000 untuk pasar lokal, bahkan bisa mencapai Rp18.000 di enuser. Sementara untuk pasar ekspor biasanya sekilo isi 10 dengan harga Rp20.000.

Tentang pasar ekspor belut sendiri, Ardiyan juga lebih tahu. “Coba saja lihat Singapura dan Malaysia, mereka darimana mendapatkan belut, kan tidak ada sawah,” ilustrasi Ardiyan. Jadi jika pun ada pihak-pihak yang pesimis dengan tidak adanya pasar ekspor bagi hasil budidaya belut Tanah Air, menurutnya harus dibuktikan sendiri. Hanya saja pebisnis yang benar-benar menekuni budidaya sekaligus pemasaran seperti Ardiyan, tentu saja tak bisa hanya mengandalkan modal dan ketekunan saja. “Siapa saja bisa berjualan, tapi tentu saja untuk menembus tempat yang dituju Kita harus mengembangkan relasi,” tutur Ardiyan. (SH)

http://www.wirausaha.com/bisnis/agribisnis/peluang_budidaya_belut.html

4 Modal Menjadi Entrepreneur (Ternyata Bukan Uang)


Inspirasi dari Entrepreneur

Laporan oleh Hayat Mansur

Walau banyak kasus korupsi dan persoalan lainnya, ekonomi negara kita bisa tetap berjalan. Ini tentu saja berkat ada penggerak-penggerak di masyarakat yang tidak tergantung pada peraturan dan pemerintah. Mereka yang jarang diketahui orang ini disebut entrepreneur. Ini beberapa dari mereka dan upaya yang telah dilakukan untuk menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita.

Wimar’s World Rabu malam (28/3) menghadirkan tiga orang entrepreneur yaitu Bob Sadino (pemilik supermarket Kem Chicks), Hadrijanto Satyanegara (PR Manager Patrakom), dan Fred Hehuwat (salah satu pendiri Yayasan ASHOKA Indonesia). Mereka adalah orang-orang yang tidak putus asa bahkan bersemangat dan memberi contoh kepada kita. Berikut potongan percakapan mereka dengan Wimar Witoelar.

Empat Modal Entrepreneur

Wimar: Katanya, Anda dulu pelaut, lalu bagaimana Anda bisa sampai menjadi entrepreneur dengan membuka supermarket?

Bob: Sederhana saja. Saya dulu bekerja di negeri Belanda dan berkeliling Eropa. Ketika kembali ke Indonesia, saya melihat telor di sini berbeda dengan telor yang saya lihat di Eropa.

Wimar: Apa bedanya?

Bob: Beda bentuknya. Jadi, saya meminta orang mencari ayam yang bisa bertelor.

Wimar: Apakah saat itu Anda sudah ahli ayam atau telor?

Bob: Salah satu faktor saya menjadi seperti saat ini karena saya beruntung tidak mengetahui apa-apa.

Wimar: Apakah Anda mempunyai banyak teman di bank yang bisa menyediakan modal?

Bob: Bank hanya untuk menabung saja

Wimar: Jadi tidak betul orang membutuhkan modal untuk membangun usaha baru.

Bob: Apa pengertian modal itu? Banyak orang hanya menterjemahkan modal itu hanya benda yang bisa dilihat dan dihitung saja, pokoknya uang. Sebetulnya ada modal yang tidak bisa dilihat. Ini modal pegangan bagi seseorang untuk menjadi entrepreneur yaitu,

  1. Harus mempunyai kemauan
  2. Tekad yang bulat
  3. Keberanian mengambil peluang. Ada sejuta peluang di luar sana termasuk di dalam badan kita sendiri

Wimar: Bob, saya bertemu banyak sekali orang yang ingin menjadi enterpreuner. Katanya, itu susah sekali karena iklim tidak kondusif, peraturan tidak berpihak pada pengusaha. Bagaimana ini Bob?

Bob: Ketiga faktor tadi belum membuat seseorang untuk masuk menjadi enterpreuner. Faktor keempat adalah Anda jangan cengeng dan tahan banting.

Manfaatkan Teknologi

Wimar: Kita beralih ke Hadrijanto. Perusahaan Anda menyediakan sarana telekomunikasi di perusahaan terpencil. Bagaimana perusahaan Anda bisa berbisnis di daerah terpencil?

Hadrijanto: Kita melihat ada peluang usaha dan keterbatasan saran telekomunikasi terutama di luar Pulau Jawa. Mereka mempunyai kebutuhan dan terkadang mereka memiliki uang. Telekomunikasi itu bukan lagi kebutuhan sekunder tapi sudah primer. Karena itu kita berupaya membantu menyediakan sarana telekomunikasi di daerah terpencil.

Wimar: Berapa banyak dan dimana contohnya?

Hadrijanto: Di Kalimantan Timur seperti di daerah pedalaman Samarinda, Tabang. Kalau sekarang jumlahnya sekitar 150 unit

Wimar: Jadi karena daerah terpencil maka mereka mesti wireless. Jadi dipergunakan satelit.

Hadrijanto: Iya, kita mengadakan warung telekomunikasi satelit (Wartelsat).

Wimar: Kuncinya di sini mahal tapi kok bisa dikerjakan dan orang tidak membayar mahal. Jadi, siapa yang memberikan dukungan sehingga ini tersedia?

Hadrijanto: Sebenarnya yang mendukung itu teknologi. Kita memanfaatkan teknologi yang ada. Kita melakukan rekayasa teknologi di dalamnya sehingga kita bisa. Secara kualitas memang tidak bisa mencapai seperti cyber atau berlangganan, tapi untuk daerah terpencil cukup memadai agar ada sarana telekomunikasi.

Wimar: Apakah investasi itu akan kembali dari sisi uang?

Hadrijanto: Mungkin bukan kembali tapi kita berusaha mencapai break event point saja. Itu sudah bagus.

Wimar: Itu mungkin perbedaannya antara perusahaan tempat Anda bekerja dengan Bob Sadino. Kalau Bob, pure entrepreneur yaitu investasi dan uang kembali. Sedangkan Anda, ada yang investasi dan kembali dalam bentuk menyenangkan masyarakat.

Social Entrepreneur ASHOKA

Wimar: Ini yang ketiga Fred Hehuwat. Dia pada 1983 mendirikan Yayasan ASHOKA Indonesia. Saya tahu karena turut mendirikannya, tapi saya tidak tahu kelanjutannya. ASHOKA memakai konsep social entrepreneur. Apa konsep itu dan apa yang dikerjakan Ashoka saat ini?

Fred: Kalau kita biasanya mengaitkan dengan kegiatan ekonomi. Memang lahirnya istilah social entrepreneur ini dari Ashoka. Kalau kita membandingkan sektor ekonomi dan industri yang perkembangannya sangat maju maka bidang sosial seperti pendidikan dan kesehatan tertinggal. Kalau kita melihat kondisi di Indonesia, kondisi sosial merupakan yang sangat parah. Siapa yang menangani ini? Biasanya kita menggantungkan harapan pada pemerintah. Kita semua tahu pemerintah banyak keterbatasannya. Kalau ini tidak ada jalan pintas yang diciptakan maka keadaannya makin lama makin ketinggalan.

Wimar: Apa orang yang dibina ASHOKA?

Fred: Kita membina orang-orang yang memiliki program-program entrepreneur. Awalnya, seseorang melihat keadaan, mengenal lapangan, mempunyai ide cemerlang, mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah, tidak tergantung fasilitas, dan sebagainya, maka ide cemerlang itu akan kita bantu. Kita mencari orang-orang seperti itu.

Wimar: Berapa orang yang sudah dibina sejak 1989?

Fred: Sekarang ada sekitar 140 orang di Indonesia.

Wimar: Ini konsepnya internasional. Kalau dengan contoh konsep internasional, kita mungkin lebih mengerti social entrepreneur itu?

Fred: Kalau kita melihat social entrepreneur yang top adalah Muhammad Yunus dari Banglades dengan program di Grameen Banknya sehingga meraih hadiah Nobel. Idenya itu yang paling unik dan bagus.

Wimar: Kalau saya membaca di brosur Anda, ASHOKA banyak juga bergerak di daerah-daerah. Bagaimana cara mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi di sana?

Fred: Saya kira mereka tidak akan menunggu sesuatu tapi melihat keadaan. Kemungkinan-kemungkinannya berbeda. Kendalanya juga berbeda. Jadi mereka sama sekali tidak menunggu sesuatu dari luar. Dari mereka sendiri tumbuh ide, "Oh, keadaannya begini. Ini yang bisa saya lakukan."

Wimar: Bagaimana Anda memilih orang yang akan dibina itu?

Fred: Saya kira kita memang memilah-milah orang terutama berdasarkan penilaian,

  1. Apakah idenya itu baru?
  2. Apakah orang yang melakukan itu, menurut penilaian kami, mempunyai kemampuan?
  3. Bagaimana dampaknya ide tersebut? Kalau dampaknya kecil maka kita tidak tertarik.

Wimar: Kalau Bob Sadino 50 tahun lalu yaitu saat masih remaja, apakah bisa menjadi pilihan ASHOKA? Apakah syarat-syarat yang ada pada diri Bob itu yang dicari ASHOKA?

Fred: Mungkin sifat-sifatnya iya, tapi bidangnya mungkin tidak. Bob tentu ingin berhasil secara komersial, sedangkan yang kita nilai adalah bagaimana dampaknya pada kehidupan sosial.

Alfi (penelpon dari Bekasi): Saya sangat tertarik dengan Yayasan ASHOKA Indonesia. Bagaimana mekanisme kontrol terhadap orang yang didukung sebagai entrepreneur di ASHOKA?

Wimar: Jadi pertanyaannya bagaimana niat baik orang tersebut bisa dikontrol?

Fred: Pertama, kita memiliki jaringan yang cukup banyak sehingga dapat memberi informasi ke kita. Kedua, kita tentu memonitor bagaimana perkembangan selanjutnya dari orang yang didukung. Sesungguhnya ASHOKA sendiri tidak mau banyak mengontrol. Kalau entrepreneur mau berkembang jangan terlalu banyak dikontrol, jadi kita hanya memonitor saja.

Dampak Perubahan Pemerintah

Wimar: Kita telah mengalami perubahan drastis pemerintahan sejak 1998 hingga sekarang. Jika dibandingkan dengan situasi sebelumnya, apakah ada perbedaan perubahan tersebut untuk masing-masing bidang entrepreneur?

Fred: Sangat berbeda. Dulu kita untuk mendirikan ASHOKA harus mengumpet-umpet. Sekarang sangat leluasa

Bob: Iya ada perbedaan. Tapi Saya dari dulu tidak tertarik dengan pemerintah. Saya hanya ingin kami jangan terlalu banyak diatur-atur karena yang tahu mengenai usaha saya adalah saya.

Hadrijanto: Kalau kita melihat lebih baik sekarang karena peraturan pendukungnya jauh lebih baik dan sikap dari teman-teman daerah juga sudah lebih terbuka.

http://www.perspektif.net/article/article.php?article_id=610

Entrepreneurship

Artikel ini ditulis sebagai jawaban atas pertanyaan pak Zainal Abidin (Dosen Mesin ITB) yang dilontarkan di mailing list Dosen ITB. Pertanyaan itu sendiri muncul sebagai respon terhadap komik saya tentang kuliah Konsep Teknologi yang kami (4 dosen) ajarkan dimana pak Buntoro (sebagai tamu) mengatakan "Jangan Pernah Menulis Lamaran. Jadilah Entrepreneur!" Apakah ajakan ini bijaksana? demikian pertanyaan pak Zainal. Kemudian ada pertanyaan-pertanyaan lain yang saya akan coba jawab dalam tulisan ini.

my starbucks gear Ternyata menulis artikel singkat ini membutuhkan waktu yang lumayan lama. Saya terpaksa menyingkir ke Starbucks (Ciwalk, Bandung) untuk mencoba menuliskan artikel ini. Writing gears saya dapat dilihat pada gambar di samping ini. Lihat iPod nano di sebelah kiri. Satu jam kemudian, artikel ini belum selesai juga. Kemudian saya pindah ke food court dari Ciwalk. Sambil makan, saya teruskan menulis artikel ini. Waktu ini belum termasuk untuk membuatnya dalam format yang lebih menarik seperti ini. Secara keseluruhan mungkin dibutuhkan waktu tiga jam untuk menulis artikel ini.


Baiklah, kita mulai.

Pak Zainal Abidin: "Saya justru menganjurkan lulusan untuk bekerja dulu di industri beberapa saat sebelum menjadi enterpreneur, karena ... (dihapus) biar punya modal, ... (dihapus) memiliki pandangan barang yang dibutuhkan oleh industri, ... (dihapus) mengenal pembeli, pensuplai, tenaga ahli yang diperlukan, dan cara pemasaran."

Tunggu sampai lulus dan bekerja dulu?

Apa yang dikatakan bapak benar, akan tetapi mengapa harus menunggu sampai mahasiswa lulus? Semestinya hal-hal mengenai entrepreneurship ini harus dimulai sebelum mereka lulus (ketika menjadi mahasiswa) atau bahkan tidak perlu lulus (drop out)! Ketika kampus tidak memberikan kemudahan untuk bereksperimen dalam entrepreneurship (dan lebih menekankan kepada kuliah kelas) maka drop out mungkin merupakan sebuah alternatif yang lebih menarik. Banyak contoh di luar negeri dan bahkan di Indonesia yang drop out dan sukses. How deep is your passion in your dream?

Mohon tulisan ini jangan dianggap sebagai ajakan atau legitimasi untuk dropout. Sebagai orang tua, saya pun tidak ingin anak saya drop out karena pendidikan dan lingkungan kampus dapat memberi banyak manfaat. (Asumsi saya kampus memang kondusif untuk entrepreneurship. Mengenai kebenaran asumsi ini akan kita bahas di bawah.)

Entrepreneurship dapat dimulai ketika masih menjadi mahasiswa, seperti mengerjakan cucian untuk kawan, membantu tutorial, dan sebagainya. Namun bapak menggelishkan bahwa semestinya anak didik kita (lulusan ITB) bergerak di usaha dalam bidangnya.

Apabila entrepreneurship baru dimulai setelah mahasiswa lulus, dan kemudian bekerja, maka berapa tahun lagi baru dia bisa memulai. Kesuksesan dalam segala hal membutuhkan waktu. Skill membutuhkan waktu untuk diasah. Intuisi membutuhkan waktu dipertajam. Saingan mahasiswa tersebut sudah mulai.

Aspek finansial

Dalam tulisan lain tentang entrepreneurship dan start-up saya katakan bahwa aspek finansial ini bukan masalah yang paling utama saat ini. Bukan berarti dia tidak penting, akan tetapi bukan masalah yang utama saat ini. Banyak orang yang datang ke saya karena kebingungan kemana uang mereka harus diinvestasikan.

Lihat tulisan di sini: http://budi.insan.co.id/start-up/articles/pendanaan.html

Masalah utama saat ini adalah mencari orang (SDM) yang kompeten untuk menjalankan usaha. Kompeten di sini maksudnya bukan dalam hal teknis saja, akan tetapi lebih kepada "dapat diandalkan".

Banyaknya kegagalan

Saya rasa dari 10 (atau bahkan 100) perusahaan yang berdiri hanya 1 yang dapat bertahan setelah 5 tahun (CMIIW). Apalagi menghadapi krisis ekonomi semacam ini.

Jadi bagaimana sebaiknya? Kita tidak usah mendirikan perusahaan dan membuka lapangan pekerjaan? Biarkan orang lain saja yang mengambil resiko? Lulusan kita sebaiknya menjadi pegawai saja? Atau lebih aman lagi, mungkin perlu kita anjurkan agar lulusan kita menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) saja?

Maaf kalau kalimat di atas menampilkan sinisme saya. Bukan maksud saya untuk mendiskreditkan seseorang atau sekelompok, akan tetapi perlu kita tegaskan kemana lulusan kita akan diarahkan. (Khususnya untuk bapak, saya bukan bermaksud menggurui.)

Entrepreneurship memang tidak untuk setiap orang. Namun perlu kita perhatikan berapa jumlah pencari pekerjaan (termasuk lulusan perguruan tinggi) setiap tahunnya? Siapa yang akan menyerap mereka? Siapa yang mau memikirkan pembuatan lapangan pekerjaan kalau bukan kita-kita? Sayangnya kita-kita, termasuk kampusku yang tercinta, tidak terlalu peduli. Business as usual.

Entrepreneurship dan Kampus

Apa itu entrepreneurship? Saya tidak tahu karena tidak pernah diajarkan di kampus.

Pembahasan mengenai entrepreneurship itu sendiri bisa menjadi satu buku. Bahkan sudah ada buku-buku yang membahas hal tersebut. Tulisan ini tidak bermaksud menguraikn definisinya. Mungkin di lain tulisan akan saya jawab. Saya lebih tertarik ingin mengomentari kalimat di atas.

Tepat sekali, saat ini memang kampus kita (ITB) belum mampu mengajarkan entrepreneurship. Padahal saya pernah mendengar rencana ITB untuk menjadi entrepreneurial university setelah menjadi research university. Untuk sementara ini bisa saya katakan bahwa ini masih mimpi. Jika tidak diajarkan di university, maka dimana mahasiswa bisa belajar mengenai hal ini? Berarti mahasiswa harus belajar di luar kampus.

Selain itu, menurut pendapat saya entrepreneurship tidak hanya diajarkan di kelas saja, akan tetapi harus dicontohkan juga. Akan lebih mudah menjelaskan sesuatu jika ada contoh yang nyata. Apakah ada contoh entrepreneur sukses di kampus ITB? Tidak banyak. Bagaimana mahasiswa akan percaya kalau tidak ada contoh, dan bahkan dosennya pun hanya berteori tanpa pernah mencoba. Kalaupun mencoba, dosen ini hanya menjalankan perusahaan "ecek-ecek" yang sebetulnya hanya mengerjakan proyek-proyek saja. Ini bukan entrepreneurship yang saya pikirkan.

Sebagai bahan renungan kepada para pembaca, apa yang Anda harapkan dari mahasiswa Anda? (Tidak harus dosen, saya hanya mengunakan perumpamaan ini karena berdiskusi di milis dosen.) Bagaimana bila semua (sekali lagi, SEMUA) mahasiswa di kelas Anda menjadi persis seperti Anda? Lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. Bila Anda senang mroyek, maka 200 mahasiswa akan menjadi proyektan (proyektor?) semua! Bila Anda senang menipu, maka 200 mahasiswa akan menjadi penipu. Bila dalam mengerjakan proyek Anda hanya mengerjakan laporan untuk sekedar memenuhi syarat, maka 200 mahasiswa Anda akan melakukan ini juga. (Bayangkan apabila anak Anda yang menjadi client yang akan dilayani oleh didikan Anda.) Di saat yang sama, apabila Anda memberikan layanan yang terbaik kepada client Anda, maka 200 mahasiswa akan memberikan layanan yang terbaik bagi client mereka nantinya. Kampus akan mencetak mahasiswa sesuai dengan dosennya.

Kembali ke masalah entrepreneurship di kampus. Sikap kampus terhadap entrepreneurship masih belum bersahabat, dan bahkan cenderung memusuhi. Pengamatan saya menunjukan sikap permusuhan ini. (Lihat saja contoh "Air Ganesha" di ITB.) Sadar atau tidak, nuansa tidak bersahabat ini akan dirasakan oleh mahasiswa. Lupakanlah mendidik mahasiswa untuk menjadi entrepreneur dengan aroma seperti ini.

Contoh yang baik dan bersahabat dengan entrepreneurship adalah mengijinkan stafnya (dan bahkan mahasiswanya!) untuk leave of absence dalam rangka entrepreneurship. Mereka boleh kembali lagi ketika mereka gagal. Tentunya kalau mereka berhasil, mungkin mereka tidak kembali lagi sebagai staf/mahasiswa. Mereka akan kembali sebagai entrepreneur yang berhasil dan membawa kontribusi (termasuk kontribusi finansial) kepada perguruan tinggi yang bersahabat dan memberi kesempatan kepada mereka.

Penutup

Saya masih ingin mengajak mahasiswa saya untuk mulai memikirkan bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan. Entrepreneurship harus dimulai sejak dini. Di sisi lain, saya ingin mebuka mata para dosen dan pimpinan perguruan tinggi tentang pentingnya mendukung entrepreneurship yang tidak hanya berhenti di mulut saja, akan tetapi juga pada action. Jika ini pendekatan yang salah, mari kita diskusikan lebih lanjut.

$Id: entrepreneur.html,budi Exp budi $ http://cert.or.id/~budi/start-up/articles/entrepreneur.html

Senin, 15 Juni 2009

Membidik Untung Berlimpah dari Bisnis Rosella

TEGAL - Masyarakat Tegal dan sekitarnya tentu tidak asing lagi mendengar nama rosella.
Tetapi, masih sedikit masyarakat yang mengetahui khasiat tanaman asal Afrika dengan nama latin florido cranberry, atau biasa dikenal sebagai teh merah.
Kelopak bunga rosella memiliki khasiat menstabilkan gula darah, kolesterol, mengobati batuk, mencerdaskan otak, menyembuhkan asam urat, dan sebagainya. Dengan semua khasiat yang ada, peluang bisnis melalui rosella terbuka lebar dan menjanjikan keuntungan yang tidak sedikit.
RAGAM OLAHAN
Direktur Personality School Tegal Barjo Sarwo Utomo mengatakan, untuk menciptakan dan mengembangkan usaha melalui rosella, pihaknya menggelar workshop setiap Kamis dan Sabtu.
Workshop ini memberikan materi teori serta praktik kepada seluruh peserta tentang pembuatan berbagai olahan berbahan rosella, seperti sirup serta selai. Setelah mendapatkan penjelasan dan praktik langsung, peserta diharapkan bisa terus mengembangkan apa yang didapat untuk dijadikan sebagai usaha dengan modal yang kecil sekalipun.
Untuk membuat sirup, rosella yang telah kering cukup diolah sederhana menggunakan blender, gula pasir, serta air secukupnya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa asam yang ada, sehingga tetap nikmat dijadikan minuman dingin maupun selai untuk membuat isi roti dan sebagainya.
Untuk 50 gram rosella kering yang dijual Rp 10 ribu, bisa menghasilkan 600 ml sirup kental atau setara dengan 3 liter sirup cair siap konsumsi.
’’Dengan khasiat yang besar, rosella sangat potensial untuk dikembangkan menjadi bisnis yang sangat menjanjikan,” terangnya.
Lebih lanjut Barjo menambahkan, bagi peserta workshop serta masyarakat yang ingin membuka usaha tersebut, pihaknya juga menawarkan sebuah konsep pemasaran Sederhana Membawa Berkah (SMB).
Dengan kosep pemasaran tersebut, masyarakat cukup membayar Rp 10 ribu sebagai anggota dan akan mendapatkan benefit tertentu ketika ada teman atau keluarga yang ingin bergabung menjadi anggota atau membeli rosella kering yang dikemas dalam ukuran 50 gram untuk dibuat menjadi berbagai olahan untuk selanjutnya dijual kembali.
Dengan konsep pemasaran tersebut, tentunya setiap anggota bisa mendapatkan keuntungan berlipat, yaitu bisa tetap menjadikan rosella sebagai komoditas untuk membangun sebuah bisnis baru yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan, serta bisa menularkan informasi berharga tersebut kepada orang lain. Sehingga bisa bersama-sama menciptakan usaha baru.
Manfaat rosella yang sangat besar semakin terasa ketika dikemas dengan proses produksi yang tepat sesuai kebutuhan, serta dukungan konsep pemasaran yang sederhana tetapi bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah yang tidak sedikit.
’’Selain bermanfaat bagi kesehatan, rosella juga menjanjikan sebuah peluang usaha dengan modal sedikit tetapi memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan,” tandasnya. (gun)

KHASIAT KELOPAK BUNGA ROSELLA

Manfaat:
1. Penetral racun
2. Menurunkan hipertensi/darah tinggi
3. Menurunkan kadar gula dalam darah
4. Menurunkan kolesterol
5. Mencerdaskan otak
6. Melangsingkan tubuh
7. Mencegah kanker
8. Meredakan batuk kronis
9. Menurunkan suhu badan
10. Menambah gairah
Kandungan per 100 gram kelopak bunga Rosella:
Kalori: 49 kal
H2O: 84.5%
Protein: 1.9 gram
Fats: 0.1 gram
Karbohidrat: 12.3%
Beta-carotene: 3 gram
Fiber (serat):1.2 gram
Ash: 1.2 gram
Kalsium (Ca): 0.0172 mg
Phosphor: 0.57 mg
Fe: 0.029
Asam Askorbat: 0.14 mg
Cara Penyajian:
Kelopak bunga Rosella segar dapat dijus dengan campuran gula/susu. Dapat juga diseduh dengan air panas ditambah dengan gula/madu, tunggu beberapa saat untuk mendapatkan warna, aroma dan kesegaran yang mantap. Bisa disajikan hangat maupun dingin tanpa efek samping.
Harga:
Rp. 15.000 (Berat: 150 gram) + ongkos kirim via Tiki

KEMBANGKAN RASELLA UNTUK TINGKATKAN PENDAPATAN

Pertanian padi ternyata kurang sesuai untuk diterapkan di Majatra, Kecamatan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin. Sistem irigasi di Majatra telah banyak yang rusak dan sulit diperbaiki. Sedangkan, tingkat keasaman tanah cukup tinggi sehingga tak cocok untuk tanaman padi. Karena itu, BINA VITALIS dan petani dampingannya mulai mengembangkan budidaya rosella (Hibiscus sabdariffa) yang dirasa potensial untuk mendatangkan keuntungan.
Sebelum itu, pada 2001-2005, Yayasan BINA VITALIS bersama dengan CRS/www.crs.org (Catholic Relief Services) dan petani di Majatra mengadakan program PRA/ http://en.wikipedia.org/wiki/Participatory_rural_appraisal (Participatory Rural Appraisal) untuk membangun pertanian padi yang berkelanjutan di Majatra.
Menurut Hargo Pramudya, Direktur BINA VITALIS, selama ini petani di Majatra mengandalkan padi sebagai sumber pendapatan, menjadi buruh, atau tukang becak di kota untuk memperoleh pendapatan tambahan.
“Awalnya kami melihat di halaman petani tumbuh rosella. Petani menggunakannya untuk hiasan dan bumbu,” kata Hargo. Selama ini, rosella memang banyak dimanfaatkan sebagai teh herbal yang berkhasiat untuk kesehatan. Setelah mengetahui rosella memiliki banyak manfaat maka BINA VITALIS dan beberapa petani dampingannya mulai membudidayakan rosella. “Beberapa petani mulai mencoba. Sebulan sekali kami ambil dan olah serta dikeringkan,” ujarnya.
Ternyata membudidayakan rosella di Majatra lebih mudah dibandingkan membudidayakan padi. “Lebih mudah perawatannya, hama relatif lebih kecil, jadi kami coba galakkan penanaman dan kami coba pasarkan,” lanjut Hargo.
Jumlah rosella yang dihasilkan para petani rata-rata mencapai 25-30 kilogram per bulan. Meski begitu, menurut Hargo, saat musim kemarau jumlah panen berkurang menjadi rata-rata 20 kilogram per bulan. “Tapi untuk sekarang kami masih menampung kurang lebih 200 kilogram rosella yang siap olah,” ujar Hargo.
Rosella yang telah diolah kemudian dikemas dalam kantong-kantong plastik bersablon dan dipasarkan ke Palembang, Manado, dan Ternate. Satu kemasan beratnya kurang lebih 20 gram dan dijual dengan harga Rp 5 ribu. Dengan adanya minat masyarakat terhadap rosella, petani di Majatra dapat memperoleh pendapat tambahan.
Saat dihubungi terpisah, Lucky Yoseph, Ketua Yayasan BINA VITALIS mengatakan bahwa pernah ada tawaran untuk mengekspor produk ini ke Malaysia. “Ternyata warna dan tingkat pengeringan kita lebih bagus. Kalau di Malaysia yang diolah bijinya. Setelah dibandingkan, produk rosella yang di Majatra rasanya lebih baik, ada rasa asamnya,” ujar Lucky.
Namun, karena tak bisa memenuhi permintaan untuk mengekspor rosella sebanyak 1 ton per bulan, tawaran ini pun terpaksa ditolak. “Kami belum bisa penuhi karena belum ada dana (modal). Dan, untuk menanam rosella masyarakat minta kepastian (akan dibeli),” lanjut Lucky.
Kendala PengembanganMeski berpotensi menguntungkan, beberapa kendala masih menghalangi pengembangan bisnis rosella di Majatra. Sampai sekarang, cara pengolahan rosella yang dihasilkan oleh petani di Majatra masih sangat sederhana. “Produk dikeringkan kemudian dirajang.” ujar Lucky.
Agar rosella yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik, proses pengeringan harus dilakukan secara cermat. “Kalau terlalu lama dikeringkan atau dirajang bisa jadi gosong. Sedangkan kalau terlalu lembab bisa timbul jamur. Karena itu kami butuh alat pengering,” kata Lucky.
Sampai saat ini, Hargo menerangkan bahwa jumlah petani yang menjalankan budidaya rosella baru berjumlah kurang lebih 70 petani. “Belum semua tertarik ikut karena gak yakin akan ada yang beli dan pengolahannya dipandang njlimet,” kata Hargo.
Selain itu, lokasi Majatra yang jauh dan sulit untuk ditempuh juga menjadi kendala. Dari kantor BINA VITALIS menuju desa Majatra bisa memakan waktu sampai lima jam. “Apalagi kalau musim hujan, bisa bermalam di jalan,” ujar Hargo.
Kendala lainnya adalah pemasaran. Selama ini rosella hasil budidaya petani Majatra masih dipasarkan dalam kemasan plastik yang disablon. Karena itu, Hargo berharap dapat menjalin kerjasama dengan lembaga lain yang bersedia memberikan pengetahuan tentang pemasaran. “Kami ingin belajar lagi pemasaran yang sungguh bisa menyerap hasil produksi. Kami ingin belajar melakukan promosi dan membuat kemasan yang menarik yang bisa membuat konsumen ingin membeli produk kami,” kata Hargo.
Padahal jangka waktu tanam sampai panen untuk rosella terbilang cepat. Setelah tanam, empat sampai enam bulan kemudian sudah bisa dipanen.

Rosalia/Rosella


mungkin bunga ini sudah banyak di kenal,namun belum banyak yang mengetahui manfaat dari bunga rosalia (rosella/rosali) ini.dulu banyak orang yang menanaman bunga ini hanya sebagai tanaman hias didepan rumah karena keindahannya.Padahal sebenarnya bunga ini memiliki manfaat yang sangat bagus bagi kasehatan.Selain di buat sebagai obat juga dapat di buat minuman/sirup,bahkan ibu saya juga sering membuatnya menjadi manisan.
Namun sekarang sudah banyak orang yang menanam dan berbisnis bunga rosalia ini.Khususnya dalam bidang kesehatan.Namun apabila kita tidak mengetahui cara dan tekhnik yang benar menanam sampai pengeringannya,maka manfaat/khasiat dari bunga ini akan banyak berkurang.Jadi kita harus benar-benar teliti dan hati-hati,agar manfaatnya tidak banyak berkurang.
Hal-hal yang harus di perhatikan dalam proses penanaman sampai bunga siap di olah,antara lain :
Pada waktu penanaman bunga rosalia usahakan tidak menggunakan pupuk,apalagi pupuk yang mengandung bahan kimia.Terutama pada waktu bunga rosalia sudah mulai berbunga.Namun pada awal penanaman bibitnya tidak apa-apa bila kita memberinya pupuk agar pohonnya tidak mati dan cepat tumbuh besar.
Tanam bunga rosalia pada lahan yang cukup pengairan.Apabila dalam musim kemarau usahakan pengairan tetap maksimal,misalnya seminggu sekali.
Waktu pemisahan isi dari kelopak Bunganya harus hati-hati juga,agar kelopaknya tidak rusak.kita dapat menggunakan batang payung yang di potong-potong kurang lebih 15 cm.Tetapi jangan yang sudah berkarat.
Jemur kelopak bunga rosalia pada tempat yang bersih selama kurang lebih 1minggu.Sampai warna kelopaknya berubah warna agak gelap dari warna sebelumnya.
setelah kering simpan dalam plastik besar dan bersih,kemudian simpan ditempat kering dan bersih sampai bunga siap diolah.
Jenis-jenis bunga rosalia yang banyak di tanam petani :
Bunga rosalia warna merah
Bunga rosalia warna ungu
Bunga rosalia cumi-cumi
bunga rosalia cumi-cumi belang
Manfaat dari bunga rosalia,antara lain :
Dapat mengobati darah tinggi,gejala kanker,penyakit ginjal,meningkatkan nafsu makan,pegal linu,meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh,melancarkan proses pencernaan, dan masih banyak yang lainnya.
Selamat Mencoba……..!!!!!!!